بسم الله الرحمن الرحيم
kurniakanlah aku cintaMU dan kurniakan cinta org yg cinta kepadaMU
kurniakan apa saja cinta yg menghampirkan aku kepada cintaMU
dan semoga cintaMU lebih aku damba dari seteguk air yg dingin..
Hayati dgn penuh rasa cinta dihati..Betapa kasih dan cintanya Rasulullah kepada kita.cintakah kita sebegitu dalam kepadanya?semoga kita menginsafi diri.
Subhanallah....
Detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut Adalah sebuah
kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah
melalui kehidupan Rasul-Nya.Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah,
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta
kasih-Nya.Makataati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara padakalian,Al-Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku,bererti
mencintaiakudan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk
syurgabersama-samaaku." Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan
mata Rasulullahyangtenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu
persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik
turunmenahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan
Alimenundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya
sudahtiba."Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"keluh hati
semuasahabatkalaitu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan
tugasnya di dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas
menangkapRasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari
mimbar.Disaatitu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pastiakan
menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup.
Sedangdi dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang
berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang
demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudiania kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membukamatadan
bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku
melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian
wajahanaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datangmenghampiri,tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut
samamenyertainya.Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah
bersiap diataslangitdunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia
ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya
Rasululllahdengan suara yang amat lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka,
paramalaikat telah menantiruhmu.Semuasyurga terbuka lebar menanti
kedatanganmu," kata Jibril. Tapi ituternyatatidak membuatkan
Rasulullahlega, matanya masih penuh kecemasan."Engkau tidak senang
اللهم أنت ربي لا اله الا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت أعوذبك من شر ما صنعت وأبؤ لك بنعمتك علي وأبؤ بذنبي فاغفرلي فانه لا يغفر الذنوب الا انت
masinnya air laut xmampu mnyerap kedlm isi ikan..tp ble ikan telah mati secubit grm sudah ckup memasinkknnya..bgitu lah ati,ati yg idup sukar dinodai tp ble telah mati amat mudah dipengaruhi.
الذي خلقني فهو يهدين# والذي هو يطعمني ويسقين # واذا مرضت فهو يشفين # والذي يميتني ثم يحيين #والذي اطمع ان يغفرلى خطيئتى يوم الدين
" tuhan yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjukkan ,hidayah kepadaku, dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku, dan yang mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Qiamat"-(Asy-syu'ara': Ayat 78-82)
0 comments:
Post a Comment